Selasa, 31 Agustus 2010

Pulau-pulau di Indonesia Yang Sudah Kaya Raya Sejak Dulu

Negara Indonesia yang berlimpah SDA

Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Sumatera – Pulau Emas



Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua – daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. 
Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.
Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.

Jawa – Pulau Padi

Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “Pulau Padi” dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan “Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas”, sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat
Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.

Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”

Kini pulau Jawa memasok 53% dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.

Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak, apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.


Kepulauan Sunda kecil (Bali, NTB dan NTT) – Kepulauan Wisata

Ptolemaeus menyebutkan, ada tiga buah pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India. Berdasarkan informasi itu kemudian ahli-ahli ilmu bumi Eropa menggunakan kata Sunda untuk menamai wilayah dan beberapa pulau di timur India. Sejumlah pulau yang kemudian terbentuk di dataran Sunda diberi nama dengan menggunakan istilah Sunda pula yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.





Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Perjalanan Rsi Markandiya sekitar abad 8 dari Jawa ke Bali, telah melakukan perjalanan wisata dengan membawa misi-misi keagaman. Demikian pula Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang sekitar abad 11. Pada tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.









Di Tempat lain di Kepulauan Sunda Kecil tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat dikenal dari hasil ternaknya berupa kuda, sapi, dan kerbau. Kuda Nusa tenggara sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam. Abad 13 M Nusa Tenggara Barat telah mengirim kuda-kuda ke Pulau Jawa. Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat pariwisata raja-raja. Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di daerah Pulau Lombok untuk melepas kepenatan sesaat dari rutinitas di kerajaan.





Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.









Kini Kepulauan Sunda kecil ini merupakan tempat pariwisata yang terkenal di dunia. Bali merupakan pulau terindah di dunia. Lombok juga merupakan salah satu tempat terindah di dunia. Sementara itu di Nusa tenggara Timur terdapat Pulau yang dihuni binatang purba satu-satunya di dunia yang masih hidup yaitu komodo. Kepulauan Sunda kecil merupakan tempat yang misterius dan sangat menawan. Kepulauan ini bisa mendapat banyak kekayaan para pelancong dari seluruh dunia jika dikelola secara maksimal.





Kalimantan – Pulau Lumbung energi

Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P’ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.

Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.
Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.


Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. 


Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.

Sulawesi – Pulau besi


Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.
Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. 


Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.


Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.


Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. 


Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya dirintis Marco Polo.


Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang meliputi besi, tembaga, emas, perak, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass. Jika saja dikelola dengan baik demi kemakmuran rakyat maka menjadi kayalah seluruh orang Sulawesi.


Maluku – Kepulauan rempah-rempah

Maluku memiliki nama asli “Jazirah al-Mulk” yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. 
Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.


Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.

Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.


Selain cengkeh, rempah-rempah asal Maluku adalah buah Pala. Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting pada masa Romawi. 


Melihat mahalnya harga rempah-rempah waktu itu banyak orang Eropa kemudian mencari Kepulauan rempah-rempah ini. Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.
Kini sebenarnya Maluku bisa kembali berjaya dengan hasil pertaniannya jika terus dikembangkan dengan baik. Maluku bisa kaya raya dengan hasil bumi dan lautnya.





Papua – Pulau surga





Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama JANGGI. 
Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.
Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju. 
Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.
Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua.
Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.
Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. 
Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan “dunia yang hilang”,dan “Taman Firdaus di bumi”, dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.



___0000___





Demikianlah sedikit tulisan mengenai pulau-pulau di Indonesia yang sangat kaya. Dari tulisan tersebut sebenarnya Indonesia sudah dikenal sebagai bumi yang kaya sejak zaman peradaban kuno. Kita tidak tahu peradaban kuno apa yang sebenarnya telah ada di Kepulauan Nusantara ini. Bisa jadi telah ada peradaban kuno dan makmur di Indonesia ini yang tidak tercatat sejarah.

Ilmuwan Brazil Prof. Dr. Aryso Santos, menegaskan teori bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.

  Oppenheimer dalam buku “Eden in the East: the Drowned Continent of Southeast Asia”, mengajukan bahwa Sundaland (Indonesia) adalah Taman Firdaus (Taman Eden). bahwa Taman Firdaus (Eden) itu bukan di Timur Tengah, tetapi justru di Sundaland. Indonesia memang merupakan lahan yang subur dan indah yang terletak di jalur cincin api (Pacific Ring of Fire), yang ditandai keberadaan lebih dari 500 gunung berapi di Indonesia. Indonesia bisa saja disebut sebagai surga yang dikelilingi cincin api. Tapi terlepas dari benar atau tidaknya kita semua sepakat mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan hasil bumi, laut maupun budayanya.
Kebudayaan asli Indonesia sudah berumur ribuan tahun sebelum peradaban Mesir maupun Mesopotamia mulai menulis di atas batu. Peradaban bangsa Indonesia mungkin memang tidak dimulai dengan tradisi tulisan, akan tetapi tradisi lisan telah hidup dan mengakar dalam jiwa masyarakat kuno bangsa kita.

Alam Indonesia yang kaya-raya dan dirawat dengan baik oleh nenek moyang kita juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepulauan nusantara menjadi sumber perhatian dunia. Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah di samping letaknya yang strategis secara geografis. Sumber daya alam tersebut mulai dari kekayaan laut, hutan, hingga barang tambang yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kini mulai banyak ditemukan tambang baru di Indonesia. Orang Indonesia akan terkejut dengan kekayaan alam apa lagi yang akan muncul dari dalam bumi Indonesia ini.

Bumi yang kaya ini jika dikelola dengan baik akan membuat setiap rakyat Indonesia bisa memperoleh kemakmuran yang luar biasa sehingga bisa jadi suatu saat rakyat Indonesia sudah tidak perlu dikenakan pajak seperti saat ini, dan segala fasilitas bisa dinikmati dengan gratis berkat dari kekayaan alam yang melimpah yang dibagi kepada rakyat secara adil. 
Yang dibutuhkan Indonesia adalah penguasa baik, adil dan pandai yang amat mencintai rakyat dan menolak segala bentuk kebijakan yang menyulitkan masyarakat. Sudah saatnya Indonesia bangkit menuju kejayaannya. Jika hal itu terlaksana Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia.
 
source: http://blognyajose.blogspot.com/2010/02/pulau-pulau-indonesia-yang-sangat-kaya.html

Selasa, 24 Agustus 2010

belajar motor kopling "satria"

choco telah berhasil naek motor kopling
hore....
karena sebelumnya choco baru bisa yang motor non kopling, yang otomatis juga udah bisa. jadi seneng aja klo udah bisa semuanya,,,  ga perlu sampai tahapan ahli, tapi yang penting bisa dulu.


Belajar motor kopling juga ga sengaja lhoo. Choco cerita in deh,,, kisah ini terjadi pd suatu malam, pas lg dianterin sm kk spupu


awalnya choco hanya iseng ngoceh tentang niatnya tuk belajar motor
hanya terpikir secara mendadak... "abang, ade mau belajar kopling dunk..."
abang menjawab "ade siap??? niyh udah malem lhoooo"
"Siap dong"


Akhirnya,,,
beberapa menit kemudian,,, choco tlah berada di depan. memegang stang satria itu
rendah juga posisi duduknya, choco pikir, klo motor satria itu lebih tinggi dari supra ternyata kebalikannya.




ini foto si satria beserta abang sebelum ganti warna list jadi merah


Sejurus kemudian,,,
Motor belom bergerak 1 meter pun
"koplingnya dek,,,," ujar abang


""kiri ditarik dikit trus kanannya gas juga, baru koplingnya lepas,,, pelan-pelan oi!!" Abang memberi aba-aba.
"aha..." choco membalas "Susah beud siyh pke kopling"
Setelah berkali" mencoba mempraktekkan yang diajarkan abang, akhirnya choco berhasil menjalankan Satria itu. 


Masalah yang muncul kemudian adalah cara berhenti -in motor ini.
hahaay...
dari plaza pondok indah perjalanan berlangsung tanpa perlu banyak ngerem. Sampai di kostrad, terjadi lah jetlag eh satria lag.


Cho ga siap tuk ngerem,, how to do it bro???
cho syiok tauuu
tapi akhirnya bisa juga ditangani.. My big bro langsung mengambil alih posisi rem tangan
ckiiiitt...
blam..
brenti juga


nah,,,
masalah berikutnya muncul saat di daerah palmerah. Lagi" krn cho berentiin motor dan ga bisa nyetarter dgn tepat.
lama banget berada di lampu lalulintas dari merah, kuning, ijo, mpe merahnya udah diulang 4-5 kali, cho tetep blom bisa  ngidupin motor kopling.


hm... lucu sih klo diinget" mpe diliatin tukang ojek. Dini hari, satria, yang pke cewe, yg baru belajar pula (apa ga da hari lain yaaaa)


eniwei,, perjalanan pulang kerumah mbah tetep berlanjut dgn cho sebagai pengendara... biar cepet bisa (kata abangqu).
rutenya dari rumah-keb. lama-palmerah-karet-ambassador-casablanca-bukit duri(kamp.melayu)
lah kok jadi mpe melayu yaa???
iya dong, kan waktu itu cho mau ngeprint tugas (lupa tugasnya apaan)
berhubung printer abang kehabisan tinta, jd belok kewarnet dulu.


Akhirnya perjalanan berakhir menjelang adzan subuh di rumah mbah, dan sejak saat itu, cho belom pernah mengendarai motor kopling lagi.


ma aci buat abang, yang udah mo sabar ngajarin ade
inget ga waktu itu hampir kebablasan belok karena ade bengong di tikungan
maaph klo bikin khawatir krn menurut abang, qta hampir " lewat" (padahal masi jauh)


miss u much
ade cho




Sahabat ku, Inspirasiku




Subhanallah,,,
Walhamdulillah,,,
It's amazing word to expressed our relationship. That picture was display our familiarity. Really" familiar.
How far is it??
apa yang membuat dekat??
entahlah, itu juga msi misterius!! (eh engga deh,, choco dah tw jawabannya)


Dulu, waktu awal kuliah kami belum kenal, dy bermain dgn anak" cwo, sdgkan choco lebih sering main sm nak cwe.
trus gimana bisa deket?
Kostan Syl paling deket dgn kampus drpada temen lainnya. Oleh krena ntu, bberapa temen ngusulin tuk sering" singgah, tuk ikutan nebeng istirahat nunggu jadwal kuliah.
Syl [(nama sengaja disamarkan biar tuh orang ga malu) Hhee piss met.. tujuan disamarkan adalah, biar Qta ga malu"in klo da cerita yang engga2 ] 
Suatu hari dipertengahan semester pertama, choco ikutan singgah ke kost an dy,, cho ikut ksana krn temen deket cho (si gendis dalam novel) ada disana. secara ga sengaja, gendis dan choco sempet adu pendapat yang terdengar seperti org lg berantem. berhubung itu terhitung mengganggu ketentraman penghuni kost an, Syl juga bicara dgn nada yg sdikit meninggi "udah siyh,, berantem aja dari tadi, kyk musuhan aja, brisik tau"
choco pun menjawab " terbalik Syl, buat choco yg disebut temen tuh jika udah bisa ngomelin dan adu mulut "
karena choco ga bisa ngomelin org yg blom choco kenal, mending pilih diem deh klo ketemu org nyebelin tapi blom choco kenal.


Apa yang membuat deket?
(pertanyaan ni sengaja diulang yaa..)
setelah ngejalanin selama -ga terasa niyh- udah 5 taunan, qta berdua sering ngerasain hal" yang sama, disaat yang bersamaan. (Non, ngerti ga? ngga ngerti lha yaaww)
misalnya, pas choco lagi di pedekatein sm den, Syl ikut seneng.
pas lagi ngerjain makalah yang beda kelompok, Syl dan Cho masi tetep ja browsing bareng di Moshi atau di warnet belokan dket kostan gendis.
pas lagi bikin tugas kelompok berdua, gila"an ngorbanin waktu tidur tuk bahu-membahu menyempurnakan .shp biar jadi peta terapi dan terbaik, paling ga, bisa nyamain si Atul.
pas ingin makan steak, qta langsung nyetop angkot tuk menuju ke Obonk (Ooopss,,nyebut merk) deket tiptop.
pas Syl mau bli sendal, cho siap menemani
pas cho mau nyari tas, syl tiba" bisa datang ke jakarta (padahal dy kan hampir berakar di Bogor)
pas Cho hampir loncat ke sungai, Syl menyelamatkan cho!!! (actually ga da adegan ini)yang bener, pas cho hampir meledak tangisnya gara" Mr. D  sYl adalah pahlawan cho


tapi sayangnya,, maaf ya syl,,, cho pernah bingung harus menghibur dengan cara apa (when ur father was gone forever)
Maaf banget, waktu itu cho ga tau harus bicara seperti apa, harus bereskpresi seperti apa..
Mungkin waktu itu yang terlihat hanya tampang cho yang datar" ja. Padahal cho ikut sedih,,
Maaf non, padahal niatnya cho ingin menghibur, but, i don't know what to say
Ya sudahlah,,
selama perjalanan ke Nanggung, cho hanya bisa membantu pak sopir dalam menavigasikan arah (lewat percakapan yg terputus" dgn Syl)
Klo inget perjlanan jakarta-nanggung-jakarta, jadi inget si Lila, masa dy bilang itu sekaligus wisata hhehhee (just kidding)


ada banyak hal yang makin membuat qta jadi semakin deket. 
Qta pernah nekat berangkat ke Bali --- bahkan sampe lombok hanya karena dah terlanjur bli tiket kereta
Qta pernah tersiksa kepiting imut (hueeek) di bebatuan Green canyon 
Qta sering tertawa bersama, tersenyum bersama, menangis bersama (eh, ini pernah ga ya??)




Seperti apa Syl di mata Cho?
ga cuma cho anggep rekan sejawat (alalaaaa bahasanyaa...)
Syl adalah sahabat, guru, penasihat, pembimbing, penunjuk jalan -arah rumah dy (>___<), sekaligus inspirator dalam hidup cho.
Cho sering diingetin berbagai hal, dari yang remeh seperti [hayo atuh cho, jangan nunda ngerjain skripsi]. Atau yang rumit seperti [klo mo milih calon suami itu yang bener, harus banyak pertimbangan, ini kan soal masa depan yang masi jauh dan panjang buat qta]


tuh kan,, cho terharu sendiri klo inget sm sikap dan perbuatan Syl (yang skrg jauh di Bogor)
Syl memang bukan manusia sempurna, dy hanya gadis biasa yang penuh dgn pemikiran luar biasa (mgkn krn dipengaruhi dgn sodara" cwenya juga ibunya, dan tak lupa alm. ayahnya.
Keluarga mereka bisa jadi panutan (amin. Insya Allah) yang selalu saling ngejaga antar satu dgn lainnya.


Syl mungkin ga nyadar bahwa cho udah memposisikan dy sbgai salah satu inspirator kehidupan. (sebenernya banyak hal yang cho lakukan berdasarkan ucapan dy)
Salah satu kejadiannya waktu cho menyalahgunakan kepercayaan Syl. 
Cho inget, Syl jd jauh (beberapa hari doang) setelah cho salah ambil tindakan. tapi krn cho ngelakuin ksalahan itu, cho pun mengambil hikmahnya.
Sekecil apapun rahasia, jika yang punya rahasia bilang 'jangan ksi tau yg lain, ya jgn disebar luaskan'
Syl,,, maaf ya, hal ini masi dibahas lagi


Cerita lainnya ttg Syl di mata cho
Suatu hari temen" satu angkatan ngadain tarhib ramadhan. awalnya berlangsung lancar, tapi di tengah2 acara, da seorang temen yang berinisial Mr. SH berbicara mengungkapkan isi hatinya.
Sebenarnya tarhib bertujuan tuk meminta maaf sbelum memasuki bulan suci Ramadhan, niatnya mau melapangkan segala urusan duniawi, krn di bulan suci, sebaiknya qta fokus beribadah buat bekal di masa kehidupan berikutnya.
Mr. SH sempet sedikit menuduh ada beberapa orang yang ga suka sama dy.. (wajar kali ya tiap org masi ada pikiran su'udzhon sm orang lain) tapi yang ga bisa cho terima adalah tuduhan itu ga beralasan, tiba" Mr. SH nyebut nama  Syl sebagai tersangka.
Whats!!!!
Kejam, tuh orang
Syl pernah bilang dy ga bisa meneteskan air mata saat didepan orang lain, apalagi depan banyak orang. Yang terjadi saat itu, Syl membela diri. Menyebutkan segala macam penjelasan buat Mr. SH yang aneh itu. Walaupun begitu, beliau tetap tidak percaya dgn penjelasan Syl,, 
Saat itu suasana klimaks buat Syl, juga buat temen" di dlem ruangan. Perlahan, meneteslah butiran air dari mata Syl
cho jadi sebel sm Mr. SH klo inget waktu itu,, sahabat cho lagi dijahatin 
seorang yang slalu menahan air matanya (walau disaat ngerasain sedih sendiri), saat itu ga bisa nahan lagi.
Ughh...
mau di aduin sama golden baby tiger yaaach???


ya sudahlah,, itu hanya sekelumit kehidupan cho-syl


yang cho harap, apapun yang syl rasakan entah itu senang atau sedih, jangan keseringan di pendem sndiri
maaf syl, cho sempet liat catetan di buku diary warna kuning (chocobo bukan ya??)
tulisan yang ga sengaja cho baca y.i ttg kesedihan syl saat kangen sm bapak.


kata orang, tulisan bisa nyampein perasaan, saat ngebaca tulisan itu cho ngerasain banget apa yang sdg dirasain syl.
maaf, cho ga ahli tuk menghibur org yang sdg bersedih. tapi percayalah, cho ikut ngerasain hal yg sama. (walau ga sama persis)
Syl, semoga dirimu tetap jadi dirimu dengan segala perubahan yang terjadi (proses menuju orang dewasa)


tulisan ini hanya sekedar rasa kangen sama seseorang yang berada di sebelah selatannya kota Jakarta








sweet bye...
miss choco missing her mate